[Cuap-Cuap Author] Belajar Menjadi Anak Sulung yang Baik dari RM, V & Jimin


Gimana nih? Judulnya udah bijak belum? Wkwkwkwk. 

Ya, seperti judul, jadi aku ingin membahas tentang RM, V dan Jimin yang menurutku patut banget ditiru oleh para anak sulung di seluruh dunia (dih bahasanya). Termasuk aku, karena aku juga anak sulung di keluarga. 

Ini bukan artikel ilmiah kok, bukan bahas tentang teori MV BTS juga, aku cuma mau berbagi aja soal perubahan personality-ku gara-gara kenal BTS. 

Awalnya, kupikir cuma Yoongi doang yang bisa merubah jalan pikirku yang close minded (?) ini jadi open minded. Tapi setelah waktu berlalu, akhirnya aku sadar kalau semua member BTS itu ternyata memiliki andil tersendiri. Khususnya bagi member yang anak sulung, RM, V sama Jimin. Akhir-akhir ini, aku lebih sering ngelirik mereka daripada Yoongi karena sifat-sifat mereka yang itu … bikin aku malu dengan diriku sendiri. 

Sebenarnya aku sangat tidak suka menjadi anak sulung. Aku ingin punya kakak, kakak cowok, jadi aku bisa mengandalkan dia. Entahlah, mungkin atas dorongan rasa kecewa karena perbedaan takaran perhatian, aku jadi membenci posisiku sebagai anak pertama. Tak ada yang tahu kalau aku sering nangis diem-diem gara-gara ledakan perasaan kecewa itu. Ya juga, emang siapa yang mau peduli? 

Bisa dikatakan aku memiliki suatu krisis kepribadian. Yang sering kulakukan selama ini hanya membenci diri sendiri, menyesali diri sendiri, dan anything else yang intinya menghancurkan diri sendiri. I can’t speak up, I can’t shout, everything that I can do only crying and destroy ma self. Maafkan kalo bahasa Inggrisku hancur, kebiasaan kalo lagi sedih mesti sok-sok’an bule ._.

Siapa sih yang ngga mau punya kakak cowok? Ya meskipun kadang kakak cowok emang nyebelin dan kurang ajar, tapi sekurangajarnya kakak, dia itu sayang. I just wanna be a little girl, not a mature lady

Menjadi anak sulung itu tidak mudah. Terlebih jika di sekitarmu bukan anak sulung. Ayah bukan anak sulung, ibu bukan anak sulung, dan sodara laki-laki yang bungsu di keluarga. Terkadang mereka memberikan ekspektasi luar biasa pada kita si anak sulung, dan seringnya juga mereka ngga peduli sama perasaan kita. Hurt, right? 

Dan setiap kali aku mulai depresi dengan semua itu, aku ngga berpikiran pendek untuk bunuh diri dkk, aku justru nonton BTS. Mendengar kisah hidup Yoongi membuat depresiku berkurang, tapi lain jika aku melihat video tentang V, Jimin sama RM. 

Aku kadang stres karena adek, rasanya benci, benci yang tidak mungkin karena di sisi lain dia adalah sodara yang memiliki aliran darah yang sama denganku. Dan begitu aku ngeliat VMin yang ngga marah pas dinakalin Jungkook, entah kenapa aku merasa kalau aku ini … gimana ya, aku tuh ngga mau kalah gitu. Selalu yang muncul di pikiranku, “kenapa mereka bisa tapi aku enggak?”. Padahal Jungkook kan bukan adek kandung mereka, tapi mereka kok bisa gitu engga marah padahal udah dinakalin. 

Terkadang Jungkook engga memperlakukan Taehyung selayaknya kakak, tapi Taehyung anehnya engga marah. Dia malah senyum aja kayak orang bodoh, dan itu bikin aku gimana ya … ingin marah gitu ke Taehyung. Aku pingin bilang, “Dia memperlakukanmu begitu tapi kenapa kamu engga marah dan malah cengar-cengir kayak orang idiot sih?”. Shhh … jujur, aku ngga bisa ketawa liat Jungkook memperlakukan Taehyung dengan tidak semestinya meskipun cuma bercandaan. Tapi kemudian aku paham kenapa Taehyung kayak gitu. Dia cuma ngga mau terjebak aja sama situasi yang membuatnya ngga nyaman sama Jungkook. Engga cuma Jungkook aja sih, Taehyung kadang juga iya iya aja kalo di-bully sama member lain. Hal yang aku suka, meski Taehyung sering diremehkan/disakitin sama member lain, dia bisa memaafkan dengan mudah dan malah memperlakukan mereka dengan sangat baik. Pelan-pelan aku juga mencoba seperti Taehyung meskipun memang sangat sulit. 

Aku masih agak sulit suka sama Jungkook sampe detik ini karena sikapnya yang kadang kurang ajar ke kakak-kakak Bangtan. Khususnya Jimin. Daripada Taehyung, Jimin ini emang paling sering ngga dihormatin Jungkook. Bercanda sih bercanda, tapi kadang kesel juga akunya. Cara Jimin memperlakukan Jungkook seringkali membuatku terharu. So sweet, seperti memperlakukan adek sendiri. Kalo saja aku bisa minta seorang kakak, aku pingin punya kakak cowok macam Jimin. 

Jimin itu sangat-sangat perhatian, tidak ke Jungkook aja, tapi ke member lain juga. Dia juga ngga banyak mengeluh, tipe pekerja keras, tipe yang mau melakukan apa pun untuk menjaga orang-orang yang disayanginya. Dan itu membuatku merasa kalah. “Aku ingin menjadi anak sulung seperti Jimin.”

Bicara soal Rap Monster, aku suka dia karena dia begitu dewasa meskipun masih ada 3 orang lagi yang lebih tua dari dia. Dia itu tipe yang bertanggung jawab sekali sumpah, lebih sering ngalahnya daripada mendominasi, dan itu bikin hati anget. Salah nggak sih aku jadi ARMY karena suka sama personality mereka? 

Bahkan nulis ini aja aku pingin nangis, haha. 

Coba deh kalian perhatikan, diantara 7 member BTS, siapa yang paling jarang nangis? 

Jin? Ehey, dia mah sering. Suga? Dia nangisnya diem-diem. J-Hope? Dia gampang nangis. Jungkook? Jangan ditanya, sejak debut dia yang paling banyak nangis. 

Namjoon? Dia nangis pas BTS dapet daesang, itu pun ngga keliatan sejelas Jin/Jungkook/J-Hope. 

V? Dia nangis pas beritahu ARMY kalo neneknya meninggal.

Jimin? Dia akan nangis hanya jika melihat J-hope nangis. 

Stereotip di masyarakat, anak laki-laki itu nggak boleh nangis. Padahal nangis itu perlu. Bahkan tidak cuma laki-laki doang yang dilarang, anak sulung sering juga dilarang nangis. 

Menjadi anak sulung, kamu pasti selalu dididik untuk menjadi dewasa, penuh tanggung jawab, mandiri, tegar dan mau mengalah. Tapi, tidak ada salahnya kok untuk menangis. If you don’t have a friend, & anybody doesn’t care to you, kamu bisa menjadikan menangis sebagai pelampiasan kok. Gapapa, you never walk alone, baby. Meskipun kamu sedih, sedihlah secara terhormat. Jangan lari pada hal-hal yang makin merusakmu, seperti narkoba, alkohol, rokok, sex bebas atau bahkan bunuh diri. 
Kamu boleh sedih, tapi sedihlah secara terhormat. 

Aku tahu kalau ini hanya artikel sampah, tapi aku hanya ingin kamu tahu jika segala hal akan indah atau justru mengerikan jika dilihat dari sisi lain. 

Semangat untuk anak sulung sekalian!! Let’s love ourself!